Thursday, December 16, 2010

Adalah Harapan dan Doa,

Yang tak lepas dari pintaku. Selalu.


Itulah sebab, manakala hati bercengkerama dengan Sang Maha Penakluk, dalam tunduk khusyuk di setiap pejaman mata di tiap gelap yang membungkus,... hanya dia yang terpinta.
         Memohon dengan kerendahan hati yang tak jarang berimbuh paksa bahwa apa yang terasa dalam hati dan teryakini tentang dia adalah untukku dan memang yang terbaik.

Tenahak yang lantas tumbuh adalah ketika aku harus mau menerima bahwa apa yang menurutku terbaik belum tentu benar-benar yang terbaik. 

Namun aku tetap inginkan sebuah bahagia untuknya. Pasti.
     Meski mungkin bahagia itu mewujud bukan karena keberadaanku di sampingnya. Tapi bahwa aku ingin dia bisa selalu tertawa untuk pancarkan bahagianya, tak pernah luput hati ini memohon pada Sang Pemilik Nyawa.

Aku tahu pasti, Tuhanku mendengar semua pinta. Sepasti tahuku, bahwa ada saat pintaku akan mewujud nyata.
Maka dalam setiap hembus nafas yang tersisa, tak pernah luput hati ini memohonkan dia.

: Hingga tiba saat Sang Maha Segala menunjukkan Kariim dan MujiibNya!



[dia tetap selalu
tak lepas dari pintaku,
karena dia
adalah harapan dan doa
yang [akhirnya Tuhan berikan juga]
mewujud nyata dalam langkahku
...
dia,
bagiku,...
segalanya!]

No comments:

Post a Comment