Dalam bebrapa hari terakhir ini (tepatnya 2 hari ini) aku mendadak
diingatkan pada kata-kata bijak di atas. Sebab ada beberapa kejadian yang membuat aku jadi
ingat kalimat tersebut.
Kejadian pertama dari cerita ‘mama Intang’ tentang profil tetangga
belakang rumah yang meninggal:
“Sebelumnya aku nyangka pak Tony
tu galak. Tampangnya kan serem gitu. Tapi
ternyata orangnya lucu!”
Yang kedua waktu bunda telepon memberi
tahu tentang kedatangan tamu ‘dede
Dahyang’:
“Mama kok takut ya ngliat tampang
dan penampilannya”
Dari dua kejadian itu, aku jadi merasa ada yang ‘aneh’.
Bukankah sebenarnya kita seringkali diingatkan [bahkan mengingatkan]
untuk tidak menilai orang dari luarnya saja? Tapi nyatanya, -- tanpa kita sadari, kita kerap
melakukan hal itu. Ya kan?
: Menganggap orang gondrong dan bertato adalah preman; Cewek cantik pasti
mudah mencari pasangan; barang murah itu
pasti jelek n gampang rusak [hehehe, klo yang terakhir ini emang sering benernya
yah?]
Aku jadi teringat cerita seorang teman yang mengakui betapa mudah dia
jatuh cinta karena hampir selalu menilai orang dari luarnya saja. Konsekuensinya,
dia kerap kecewa dan sering berganti pasangan. Lain lagi kisah seorang teman, yang
seringkali mendapatkan tatapan heran lantaran dia adalah adik kandung dari
seorang pejabat -- sementara dia tidak ‘layak pandang’.
Aku tersenyum kala menyadari bahwa ternyata kita tidak pernah benar-benar bisa untuk tidak menilai orang dari luarnya saja.
||[]||
- this was written to reminder: not to judge the book by its cover -
No comments:
Post a Comment