Monday, April 23, 2012

Materi >< Iman

Tidak bisa kita pungkiri jika selama ini, pola pikir yang terbentuk dalam masyarakat untuk mengukur keberhasilan seseorang adalah dari sukses atau tidaknya seseorang itu. Dan sukses di sini [biasanya] diukur dari materi yang dimiliki.

Si A dianggap sukses karena mempunyai rumah yang super mewah.
Si B sukses karena memiliki mobil lebih dari lima.
Si C sukses seiring dengan semakin banyaknya membuka cabang usaha.

Tiba-tiba saya berpikir, mungkinkah kesuksesan diukur dengan tipe indikator yang lain?

Si A dianggap sukses karena dia sangat jujur.
Si B sukses karena tidak pernah ingkar.
Si C sukses karena selalu rendah hati.

Jawaban saya adalah: BISA!

Sebab, keimanan sebagai indikator lain dari sukses [dengan indikator materi] rasanya sangat diperlukan mengingat masih ada orang-orang sukses [dengan indikator materi] yang minim iman. [Eits! saya bilang 'masih ada'... itu artinya 'tidak semua'!]

Mengapa saya mengatakan masih ada orang sukses [dengan indikator materi] yang minim iman?

Beberapa yang saya temui rata-rata melupakan kewajiban ibadah untuk mengejar materi; melupakan sedekah untuk memenuhi target melengkapi daftar kepemilikan kekayaan;  beranggapan bisa melakukan dan mendapatkan apapun dari kekayaan yang dimilikinya; bersifat arogan, superior, dan menanggalkan nilai-nilai santun.

Saya membayangkan betapa indahnya jika kesuksesan seseorang diukur dari kepemilikan materi sekaligus ketebalan iman --- Jadi meskipun seseorang itu bergelimang harta namun imannya masih di level bawah, maka dia belum bisa dikatakan sukses sepenuhnya.

Namun bagaimana jika tingkat indikator itu diubah?
Keimanan dijadikan tipe indikator utama?

Karena menurut saya, keberlimpahan materi bisa jadi membuat orang lupa dari SIAPA semua kenikmatan itu berasal. Sementara ketebalan iman Insya Allah tidak akan pernah luntur oleh kekayaan dalam bentuk apapun!


:|:|:

Grin
Apabila kamu tidak bisa berbuat kebaikan kepada orang lain dengan kekayaanmu, maka berilah kebaikan dengan wajahmu yg berseri, disertai akhlak yang baik
(Nabi Muhammad)

No comments:

Post a Comment