Monday, October 4, 2010

Upaya Utama Menuju Menjadi Pelangi

Hal pertama yang aku lakukan saat dokter menyampaikan bahwa ayahanda telah berpulang adalah memeluk dan mencium kaki ayahanda. Leleh airmataku mengalir tanpa suara. Sesal yang menggema dalam dada adalah lebih karena aku belum bisa membahagiakan beliau. Meski jika telah kuserahkan seluruh hidupku, apa yang sudah ayahanda berikan padaku tak akan lunas terbayar.
          : Aku membeku.

Ada sesuatu yang hilang. Esok, tergambar jelas tak ada lagi pelukcium ayahanda. Tak ada lagi belaian beliau di kepalaku kala aku gundah. Tak ada lagi sosok tempat aku bisa merebah lelah.
          Orang yang paling aku banggakan telah tiada.

          Bunda.
Hanya pada beliaulah kini segalanya tercurah. Walau aku tahu, andai raga ini sampai bersimbah darah dan jiwa ini tak lagi beraga, tak 'kan membalas apa yang telah aku terima: karena pada beliaulah aku berhutang nyawa.

Maka sebagai upayaku menuju menjadi pelangi - sekaligus sebagai wujud baktiku pada bunda; AKU AKAN LEBIH MEMBAKTIKAN DIRI.
         
          Pada Sang Mutlak aku memohon: Bimbing hamba meraih surga di bawah telapaknya Ya Allah. Hamba ingin bunda selalu tersenyum.

6 comments:

  1. Ier....

    Aq terharu mbacanya....persis kayak pengalamanku saat papa pergi utk selamanya....
    Jadi inget beliau.....

    ReplyDelete
  2. Sori ya Ken klo dah bikin sedih. Aku emang masih suka 'mendayu-dayu' deh klo inget ayahanda. Pdhl ayahanda dah pergi hampir 10 taon yl :D

    Commentnya Novi Tobing apa ya klo baca ini?
    *Inget wkt kita telp2nan n nangis bombay b2 saat masing2 kita keinget ayahanda ga Vi? :p

    ReplyDelete
  3. Iera...menyentuh sekali
    saling menguatkan ya sama Niken
    kalau utk Ayahandamu yang tlah berpulang...doamu adalah bekal untuk beliau...

    ReplyDelete
  4. :D
    tq Hita. Insya Allah selalu inget doa untuk ayahanda :)

    ReplyDelete
  5. Hehe iya, keinget kita nangis shanghai plus bombay menjelang subuh after talking about our beloved dad ya, Ier..
    Never ending memories, kayaknya baru kmaren aja si Papi senyum2 dengerin aq curhat tentang kisah cinta ngintip genteng rumah si pujaan hati..
    Moga2 disana our Dad bener2 menikmati indah nya pelangi surga ya, Ier.. :) Amin Allohumma Amin

    ReplyDelete
  6. Amin Amin Amin.
    Tinggal kita niy, bisa ga ntar nikmatin pelangi surga juga? :P

    ReplyDelete