Kata Novi, wajah boleh aja imut. Tapi mata ga bisa nipu.
Usia seseorang bisa dilihat dari cara dia baca.
Alias kalo udah kepala empat, cara baca kita pasti... sreeett... media baca dijauhin dari mata atau kepala ditarik menjauh dari media baca karena mata udah rabun dekat. Hahahaha....
Dan taraaaa.... aku pun [akhirnya] mengalami kejadian bersejarah ituu!!!
Jadi, judul "Mata. Baca. Kaca" itu maksudnyaaaahh:
MATAku kalo dipake BACA jadi berKACA-kaca karena pedih. Itu artinya MATAku kalo mo dipake BACA udah butuh KACAmata. Hihihihi....
Akibatnya, sejak susah baca karena rabun dekat yang melanda, kegiatan bacaku jadi terhambat. Majalah rutin bulanan yang biasanya selalu aku babat habis ga lama setelah majalah itu datang,-- boro-boro aku baca, -- aku buka halamannya aja udah males cos tulisannya bikin aku puyeng.
Begitu juga nasib para buku yang aku beli. Beberapa aku baca dengan jangka waktu yang super lama. Aku perlu bantuan senter saat baca untuk bikin tulisannya terbaca dengan jelas. Sementara beberapa yang tersisa harus bersedia hanya aku tumpuk berbulan-bulan tanpa aku sentuh *kasihaann...
Tapiii....
Setelah akhirnya aku nyerah dan
Hikmah yang aku petik dari kisah rabun dekat ini adalah bahwa kita tidak akan pernah bisa melawan "UMUR". Karena meski aku berusaha dengan bermacam cara untuk tidak acuh pada kondisi mataku yang menua, toh akhirnya umurlah yang menang. Meski aku bertahan tetap 'sok imut', mataku tetep aja nunjukin kalo aku udah ga imut lagi. Hehehehe....
Baiklah.
Mulai saat ini, ada sebentuk benda lagi yang selalu aku tenteng kemana-mana.
Karena "Mata. Baca. Kaca", aku perlu "Kaca. Mata. Baca"
::[]::
#KacamataBaca
#RabunDekat
Alhamdulillah ir.. mataku masih kuat dibuat baca meski di tempat yang gk terlalu terang. Smoga masih kuat meski sampe umur kepala lima yaa.. hehehe..
ReplyDelete