Friday, July 6, 2012

Santun Memasuki Ramadhan

Ini merupakan kebiasaan yang ga pernah bisa aku jelasin. Kalo diadepin ma bacaan semacem majalah, aku selalu memulai dari halaman yang paling belakang.
Maka jadilah artikel "Santun Sejak di Depan Pintu" sebagai artikel yang pertama kali aku baca di Nurul Hayat edisi bulan Juli ini.

Ada paragraf dari artikel --- yang ditulis oleh bapak Bambang Heri selaku Direktur Eksekutif Nurul Hayat --- ini, yang bikin aku tergetar.

Berikut isi paragraf tersebut:

          Kalaupun kesulitan menggerakkan lingkungan kita, kitalah sendiri yang mungkin perlu memulai kebiasaan "santun memasuki pintu Ramadhan". Bersikaplah seperti akan kedatangan tamu special. Mandilah lebih sore. Pakai pakaian terbaik. Pakai minyak wanginya. Gelar sajadah. Berdiamdirilah di atasnya. Tidak ada komunikasi dengan siapapun dan hanya berdzikir kepada Allah. Sambil menunggu Adzan Maghrib tiba, teruslah menempa hati dalam dua kesibukan: takut tidak bisa maksimal beramal dalam Ramadhan dan berharap karunia kebaikan di Bulan Ramadhan.
          Saat Anda mendengar sayup Adzan berkumandang, Anda akan merasakan syukur yang tak terperikan. Ternyata Anda sampai juga di Ramadhan. Bayangkan rahmat dari langit itu turun dalam jumlah yang tak terhitung. Bersamaan dengan Anda yang bertafakkur di atas sajadah, malaikat-malaikat, ahli kubur dan seluruh makhluk di dunia bersuka cita dan bersyukur menyambut bulan suci Ramadhan. ...
          Setidaknya, dengan sejak detik pertama Ramadhan kita mau berkhusyuk diri, penghormatan kita terhadap jamuan Ramadhan akan semakin baik. Selanjutnya ketahuilah, bagaimana amal kita di Ramadhan tergantung bagaimana kita memuliakannya. Dan bagaimana kita memuliakannya, adalah dimulai sejak kita memasuki pintunya.

Angel 3
Masih 2 minggu lagi kita memasuki pintu Ramadhan.
Hanya Allah yang Maha Tahu, --- masih berkesempatankah lagi kita merasakan indahnya berjuta berkah?
Atau tahun kemarin adalah Ramadhan terakhir buat kita?

Marhaban ya Ramadhan...
Semoga sisi hati beriman kita benar tulus menyambutnya.

Maafin semua salah dan khilaf ya :)

No comments:

Post a Comment