Saturday, November 13, 2010

Aku Mencintai Seseorang ...

Ketika dia tiba-tiba duduk di sampingku - menyapaku seperti biasa dengan sesungging senyum yang melekat di wajah tirusnya - untuk lantas kemudian diam terpaku; aku merasa ada sesuatu dalam dirinya yang tidak biasa.

Kemudian, dalam diamnya yang tanpa kata - nafas panjangnya yang terhela - dan sorot matanya yang menghampa; aku memberanikan diri untuk bertanya.

         Bercerita dia:

        Aku mengenal seorang gadis dua tahun yang lalu: Ni Luh Savitri namanya - sahabat adikku.
        Setahun yang lalu, dia lulus SMA dan memutuskan untuk kuliah di Surabaya. Sebagai satu-satunya orang yang dia kenal di Surabaya, aku tertuntut untuk selalu ada untuk dia: dalam segala hal!

        Singkat cerita, di kurun waktu satu tahun itu aku jatuh cinta: karena ternyata, dia adalah wanita yang sangat indah. Keindahan yang dimilikinya tak akan tertandingi oleh siapapun dan apapun. Sebab dia cantik! Sungguh teramat cantik!

         Dan semalam aku memberanikan diri untuk mengutarakan perasaanku padanya. Perasaan yang tidak mungkin lagi aku pendam, sebab semakin aku mencoba memendam rasa itu, semakin rasa itu tumbuh memabukkan.

         Tapi dia hanya menganggap aku sebagai seorang kakak, tak lebih. Dia menolak cinta yang aku tawarkan, sementara aku sudah terlanjur berharap banyak padanya.

         Aku mendengarkan cerita itu dan menanggapi dengan senyum.
[: bermaksud menghibur dan menyampaikan pesan dari senyuman itu bahwa semua akan baik-baik saja].

Kemudian tiba-tiba melintas bayangan seorang teman. Made Ayu Sartika. Gadis Bali tercantik dan terlembut yang selama ini aku kenal. Aku menunjuk Made dan menyarankan dia melupakan Ni Luh dan mendekati Made. Yakinku di hati saat itu: kecantikan dan kelembutan Made akan bisa cepat membuatnya melupakan Ni Luh dan beralih mencintai Made.

         Senyumnya mengembang.

Dia memandang ke arah Made sesuai arah yang aku tunjuk. Menatap gadis itu lekat-lekat. Mengarahkan padangannya ke arahku seraya menggelengkan kepalanya pelan untuk kemudian berkata:
"Aku mencintai seseorang bukan karena dia cantik. Tapi dia cantik karena aku mencintainya"

          Aku terkesima.



[Bahwa semua kata - huruf per huruf - 
yang terucap dari bibirnya sejak dia bercerita,
sungguh sangat menggetarkan 
sebab sarat oleh cinta.
: membuat hati ingin mengetahui,
seperti apakah gerangan
'kecantikan' seorang Ni Luh Savitri]



:|::|:
[Bli Gus, kalimat sakti itu top banget]
thumbs up

No comments:

Post a Comment