Thursday, April 11, 2013

Mystery of 'Ira'

Kali ini, ijinin aku cerita hal yang rada misterius dikit yaa... Dua kisah yang sampe sekarang ga bisa aku nalar.
Kisah #1 terjadi kira-kira duapuluh taon yl, sementara kisah #2 terjadi kira-kira dua taon yl.

Kisah #1
Berawal dari rasa kangen pengen nelepon temen lama - namanya Aan. Tapi baru aja aku melangkah menuju ke arah meja telepon, teleponnya berdering.
Dan surprise karena ternyata yang nelepon adalah Aan!

Setelah say hallo, aku tanya maksud Aan nelepon aku. Tapi Aan malah balik tanya,...

Aan: Lah, aku justru mo tanya, ngapain kamu telepon aku?
Aku: [nada heran] Loh?? aku emang tadi tu pengen nelepon kamu, An. Tapi aku baru aja jalan menuju ke arah telepon. Blom sempet telepon!
Aan: Hmm?? Tapi tadi tu ada yang nelepon ke rumah. Yang terima pembantuku di dapur. Yang nelepon ngaku namanya Ira dan cari aku. Nah, aku kan juga angkat telepon dari ruang laen; Begitu tau dari Ira, aku suruh pembantuku nutup telepon yang di dapur dan langsung nyapa kamu. Tapi baru aku sapa, 'Ya Ier?' eh, teleponnya keputus. Makanya aku telepon kamu balik!
Aku: [masih belom ngeh] Dari Ira yang laen kali!
Aan: [mule penasaran] Iera! seumur-umur aku punya temen yang namanya Ira tu ya cuma kamu doang! Lagian kita udah temenan lama masa siy aku ga kenal suara kamu. Suara Ira yang nelepon tadi itu suara kamu!!!
Aku: [bengong] Nah trus? Siapa dong tu yang telepon??? Sumpah bukan aku!!!
Aku + Aan: ...

Sampe sekarang blom ketauan siapa Ira - si penelepon misterius itu!

Kisah #2
Pak Boss sebelum pergi ninggalin kantor, pesen kalo ntar bakal ada telepon dari bank yang nanyain beberapa pertanyaan terkait dengan pengajuan kreditnya.
Siangnya waktu balik kantor, pak Boss langsung bilang kalo dia udah dapet konfirmasi dari bank bahwa pihak bank udah nelepon aku dan data yang diperluin udah lengkap.
Aku jelas aja heran, soalnya aku ga ngrasa pernah nerima telepon dari bank terkait pinjaman kredit itu. Jadi, pak Boss langsung kontak pihak bank untuk mastiin konfirmasi yang tadi dia terima.

Beberapa menit pak Boss terlibat pembicaraan dengan pihak bank.

Sekali lagi pihak bank menyatakan konfirmasi, bahwa mereka udah telepon ke kantor menanyakan data yang mereka butuhin. Dan penerima telepon itu bernama Ira!!!

Hiyaaa...

Aku melongo. Pak Boss bengong. Tapi aku nyoba berpikir jernih. Nyoba cari kemungkinan kira-kira siapa yang terima telepon itu. Aku sampein pendapatku ke pak Boss, siapa tau yang terima telepon itu kakak pak Boss ato keponakan pak Boss yang notabene adalah cewek laen selaen aku di kantor. Tapi waktu pak Boss nanya ke mereka, mereka jawab kalo mereka juga ga terima tu telepon.

Kejadian aneh itu terulang!!!!

Siapa yang terima tu telepon dan ngaku bernama Ira?? 'Ira' yang samakah dengan 'Ira' duapuluh taon yang lalu?? Entah!!!


:|:|:
 
...


No comments:

Post a Comment